Tuesday, October 19, 2010

Memilih MEMOTRET sebagai hobi anda

Entah mengapa saya pun menjatuhkan pilihan hobby saya pada MEMOTRET disamping hobi-hobi saya yang lain. Ini ada terdapat sebuah artikel note bagus yang bisa menjadi pemikiran dan renungan kita, kenapa kita sampai memilih MEMOTRET sebagai Hobi.

Mengapa memilih MEMOTRET untuk menjadi hobby kita?
by Gathot Subroto on Tuesday, October 19, 2010 at 10:46am

Mengapa menjadikan Memotret menjadi hobby?
Hobby adalah bagian dari hidup setiap manusia modern, karena dengan hobby maka kita akan menjadikan hidup kita lebih berwarna, semangat, fresh dan bisa menutupi titik2 kebosanan dalam hidup kita, pendek kata hobby akan menjadikan hidup kita lebih happy.

Memotret, merupakan pilihan hobby yang unik,kreatif, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, menyeimbangkan otak dan selalu berkembang pada setiap jaman dan menyajikan banyak pilihan.
Unik, karena foto atau gambar dapat dinikmati oleh siapa saja dengan merdeka, bahkan kadang2 rasa yang ditawarkan oleh pembuat foto bisa dirasakan berbeda oleh si penikmat foto.
Kreatif, fotografi memberikan kemerdekaan kepada kita untuk bisa berkreasi tanpa batas, sejauh imajinasi dan otak kita dapat selalu berkolaborasi secara kreatif.
Menyeimbangkan otak, memotret secara garis besar dibagi dalam 2 kegiatan, satu kegiatan penggalian ide serta konsep dimana rasa, taste dan sense of art muncul serta kegiatan berikutnya adalah kegiatan teknis dalam mengoperasikan kamera yang penuh perhitungan teknis bahkan matematis sedemikian rupa agar terealisasi menjadi visual/gambar apa2 yang telah dipesankan pada kegiatan konsep atau ide. Disinilah dua otak kita digunakan otak kiri dan otak kanan digunakan dalam hobby memotret kita.
Selalu berkembang setiap Jaman, sisi dinamis dari fotografi yang selalu berkembang pada setiap era, baik dari sisi perkembangan teknologi (kamera lubang jarum sampai kamera digital) ataupun dari sisi trend dan taste gambar (dari zaman analog dengan kamar gelap sampai zaman digital dengan software pengolah foto.
Menyajikan banyak pilihan, kita bisa memilih jenis fotografi apa yang kita suka (model, human interest, landscape, jurnalistik, street, stillife, makro dll) dengan menggunakan banyak pilihan alat (kamera lubang jarum, kamera analog film, kamera pocket, medium format, large format, panorama, range finder, DSLR, dll).

Kesimpulannya, bahwa fotografi sebagai hobby memberikan banyak nilai positif yang bisa kita ambil. Belum lagi kalau kita mau membicarakan fotografi lebih dari sekedar hobby, berkembang dari hobby menjadi profesi.

Sharing Pengalaman Ber-adventure dalam memotret landscape dan human interest.
Output memotret yang berupa gambar dihasilkan melalui proses, ada yang sederhana (misalkan memotret canded atau sambil lalu) atau dengan proses yang panjang dan direncanakan.
Ketika hobby memotret kita berkembang menjadi lebih “serius” bisaanya akan menjadikan keinginan dari kita untuk berbuat “lebih”, ingin mendapatkan sesuatu yang “lebih” atau ingin menambah pengalaman di tempat2 yang “lebih”.
Berawal dari hal tersebut, sangatlah wajar ketika kita jumpai saat ini, fotografer hobby melkukan hunting foto ke suatu tempat tertentu yang dia ingin mendapatkan “sesuatu” di tempat tersebut. Uniknya lagi rasa penasaran itu bisa menjadikan kita ingin dating ke tempat yang sama berkali2 untuk mendapatkan sesuatu yang “lebih” lagi.
Banyak pilihan cara, kita dalam proses tersebut, kita bisa sengaja berpetualang khusus untuk hunting foto atau kita memadukan fotografi dengan hobby lain kita (misalkan mendaki gunung, bersepeda, menyelam, memancing dsb).

Indonesia, merupakan tempat yang sangat lengkap untuk kita berpetualang dan melakukan hunting foto. Dari pantainya, Laut, underwater, hutan, gunung, manusia dan budayanya yang sangat beragam. Intinya, Indonesia tidak akan pernah habis untuk diexplore.

Landscape kita bisa mengenal Pulau Belitung, Danau Toba dan sekitarnya, Pulau Weh di Aceh, Sumatra Barat dengan Ngarai Sihanouk, Lembah Harau, Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Kembar, Pantai Air Manis, Mentawai dll, Lampung mempaunyai Pantai Pasir Putih yang Unik, Selat Sunda dengan Plau Krakatau, Kep. Seribu, Banten dengan Pantai Malingping, bayah dan Sawarna, Jawa Barat dengan Situ Gunung, Ciwidey, Pangandaran, Pengalengan, Ujung Genteng dll, Jawa Tengah dengan Borobudur, Dieng, Hutan Jati di Blora dll, DIY dengan Gunung Merapi, Padang Pasir di Prang Tritis dan Pantai Selatan Gunungkidul, Jatim dengan Bromo, Kawah Ijen, Pantai2 di Pacitan dan Trenggalek, Pantai2 di Jember dan Banyuwangi, Bali yang hampir setiap sudut sangat eksotis untuk diabadikan.
Dan Masih banyak lagi surga landscape di Indonesia bagian timur, seperti Lombok, Pulau Komodo, Sulawesi Utara, Halmahera dan Ternate, Puncak Jayawijaya, Raja Ampat dll.

Human Interest dan Budaya, di sisi manusia dan budaya-nya Indonesia jauh lebih berwarna, bahkan dari yang kita bayangkan.
Berbagai tradisi dan upacara adat demikian sangat beragam.
Pulau Bali yang sudah mendunia dengan upacara Ngaben, Melasti, Makepung, Perang Pandan, Tari Kecak dll.
Jawa Tengah dan Jogja dengan Upacara Sekaten, Malam 1 Sura, Waisak di Borobudur, Sendratari Ramayana di Prambanan, Dukderan di Semarang dll.
Jawa Timur dengan Kasada di Bromo, Jember Fashion Carnaval, Petik Laut diberbagai tempat, Kebo2an di Banyuwangi dan Karapan Sapi serta Sapi Sonok di Madura.
Pulau Sumatra dengan Bakar Tongkang di Bagan Siapi2, Tabuik di Pariaman Sumbar, Pulau Nias dengan Lompat Batu dan lain2
Pulau Kalimantan dengan Cap Go Meh di Singkawang, Pasar Terapung Lokbaintan di Banjarmasin, Pesta adat Dayak di Samarinda dll
Pulau Sulawesi dengan acara adat di Toraja, dll

Belum lagi kalau kita membicarakan flora dan fauna, terutama bagi penggemar foto nature dan wildlife, Indonesia sungguh tiada habis untuk dieksplore.

Sharing yang akan saya sampaikan di slide show diantaranya :
- Landscape di Pantai Klayar Pacitan
- Landscape dan Human Interest di Bromo
- Landscape di Pantai Tanjung Papuma
- Landscape dan Budaya di Bali
- Landscape dan Human Interest di Lombok
- Landscape dan Human Interest di Sumatera Barat
- Pulau Belitung
- Pasar Terapung dan Danau Panggang di Kalsel
- dll

Masalah Pilihan Peralatan dalam Memotret.
Ada anggapan bahwa gear atau alat sangat berpengaruh dalam menghasilkan gambar yang bagus. Anggapan ini tidak selamanya benar. Point yang lebih penting dalam hobby kita memotret adalah bagaimana kita memaksimalkan alat yang ada dan menggali ide kreatif dari apa yang bisa dihasilkan dari alat yang kita punya.

Adakalanya alat tertentu harus mau tidak mau tersedia untuk dipakai misalkan untuk fotografi makro kita perlu lensa khusus (lensa makro), tetapi ada pilihan lain kita memakai reverse lens dari lensa standard atau mendambahkan lensa close up.

Lensa Tele yang mahal bisa kita pakai dengan lensa mirror yang lebih murah, filter2 juga tidak harus dengan yang brand mahal, justru dengan keterbatasan biasanya akan menjadikan kita bisa mencoba cara2 alternatif yang lebih kreatif.

Ketika kita memotret pilihan gear akan sangat ditentukan oleh apa yang akan kita potret dan kita akan berpetualang dengan cara apa.

Misalkan :
1. Travelling atau Tour Wisata
Kamera D90, Lensa 18-200, Tripod Compact Velbond, Filter CPL, Grad ND, SD 3 x 4GB, Vosonic Photo Storage, Travel Guide, Mini Blower, Lap Lensa, Topi

2. Hunting Landscape dan Human Interest ke Kawah Ijen
Kamera D300, Lensa 12-24, Lensa 24-70, Lensa 70-300, Tripod Sirui 1205, Tas Kamera, Filter CPL, Filter Grad ND, Jacket, Long Jones, Sepatu Gunung, Blower, Lap Lensa, Obat2an, Rokok (untuk dibagi ke penambang belerang)

3. Hunting ke Pantai Malingping
Kamera 5D Mark II, Lensa 16-35, Lensa 24-70, Lensa 70-200, Tripod Manfrotto, Filter Grad ND, Filter ND8, Filter ND400, Mantel Plastik Kamera, Rompi Nikon, Kaos warna mencolok dan celana polyester, Topi Rimba, sunblock, Sandal Crocs Adventurer

Sekali lagi alat adalah pilihan, jangan menjadikan alat sebagai hambatan ketika kita hunting foto.

Persiapan
Persiapan yang baik adalah 70 persen keberhasilan kita dalam menghasilkan foto yang bagus.
Prinsip “whatever will be, will be-lah” disarankan jangan dipakai.
Kita perlu mempersiapkan diri sedemikian rupa, baik dari sisi teknis dan non teknis agar semua angan2 kita mendapatkan seuatu yg baru atau sesuatu yang lebih bisa tercapai.

Mempelajari lokasi kemana yang kan kita tuju, adalah cara bijak pertama yang kita pakai. Ketika kita memutuskan akan ber-adventure ke Pulau Lombok misalnya, kita perlu mempelajari segala sesuatu tentang Lombok, penerbangan atau angkutan menuju atau selama disana, bahasa setempat (seperlunya), adat istiadat, hal2 yang harus kita hindari atau yang disukai masyarakat setempat, penginapan selama disana sesuaikan dengan tujuan lokasi pemotretan kita.
Dimana tempat yang bagus untuk sunrise, dimana tempat yang bagus untuk sunset, dimana tempat desa adat untuk human interest dan seterusnya sebisa mungkin sudah kita pelajari sebelumnya dan dibuat itinerary perjalanan kita.

Persiapan lainnya termasuk hal2 kecil yang bisa mengganggu saat kita hunting harus kita antisipasi sebelumnya. Kalau perlu buat checklist perlengkapan yang harus kita bawa.
Ada beberapa keteledoran kecil ketika kita hunting yang mungkin akan menjadi masalah besar, misalnya :
- Lupa membersihkan lensa atau kamera
- Lupa men-charge battery
- Lupa membawa battery cadangan
- Lupa membawa charger
- Lupa membackup foto dari hunting sebelumnya
- Lupa membawa memory card
- Battery flash dan remote /kabel rilis belum diganti
- Dll

Ketika planning dan riset telah kita lakukan (sesuai dengan tujuan hunting kita) kita juga perlu melakukan daftar foto2 yang kan kita ambil, agar kita tidak fever ketika tiba dilokasi atau bahkan kehabisan ide mau memotret apa.
Kemampuan teknis, adalah sisi hobby memotret yang “paling gampang” dipelajari, buku2 foto dan workshop fotografi kebanyakan membahas sisi2 teknis fotografi ini.
Menurut saya sisi teknis fotografi porsinya justru lebih kecil dibandingkan sisi persiapan dalam memotret, meskipun sisi teknis mutlak diperlukan selama kita mempunyai hobby memotret.
Semakin akrab kita dengan kamera kita, semakin sering kita memotret, semakin lama “jam terbang” memotret kita maka sisi teknis ini akan menjadi semcam “feeling” yang menjadikan kita tidak perlu capek2 memaksa otak kita untuk berfikir.
Pengetahuan tentang dasar fotografi, jenis2 kamera, efek dan sifat setiap jenis lensa, pengetahuan tentang fotografi digital misalkan tentan White Balance, Digital ISO, Long Exposure Noise Reduction, Saturasi Foto, pemahaman akan metering kamera, merupakan poin2 yang kita wajib tahu, yang sebenarnya kita tidak perlu repot2 mempelajari kesana kemari asalkan kita mau membaca buku manualnya.

Bagaimana menemukan idea atau meningkatkan taste kita terhadap foto sehingga kita bisa mendapatkan Foto yang Baik ?
Tuhan memberikan rasa sense terhadap seni kepada setiap pribadi.
Sisi inilah yang tidak bisa kita pelajari langsung dari buku ataupun ditularkan oleh orang lain.
Buku2 tentang komposisi dan warna pada umumnya hanya memberikan guidance atau patokan, sementara orang lain hanya sebatas memberikan tip n trik saja.
Meskipun sulit untuk dipelajari karena menyangkut perasaan atau sense of art, sisi art dari fotografi ini bisa kita “bangun” seiring dengan jam terbang kita dalam memotret.

Hal2 yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sense of art kita dalam memotret :
1. Melihat foto fotografer2 panutan, mempelajari proses menghasilkannya (dari ide sampai eksekusi) dan mengingat quote dari fotografer2 tsb.
2. Menjadi penikmat foto yang baik dengan mengkoleksi setiap gambar yang kita rasa baik atau menarik dari manapun asalnya, jenis foto apapun, siapapun fotografernya.
3. Share foto ke komunitas, untuk mendapatkan kritik dan masukan atas foto yang kita hasilkan, lupakan pujian dan perhatikan kritiknya. Bukankah akan lebih mudah melihat kekurangan orang lain dari pada kita melihat kekurangan sendiri??
4. Jangan berpuas diri, lupakan prestasi yang telah kita buat dan kembali memotret dan buat rencana serata angan2 lyang lebih menantang.
5. Jangan menjadi katak dalam tempurung, fotografi adalah bagian dari seni rupa. Selagi senggang kita boleh membaca buku2 seni rupa, seni murni, seni lukis, arsitektur dll atau kita membaca sejara fotografi termasuk fotografer2 yang telah “mengubah dunia”.
6. Last but not least, fotografi cukup luas untuk kita kuasai semuanya, buatlah diri kita selalu tertantang untuk “sesuatu yang baru”, misal kita telah mempelajari dan mendalami foto landscape, dan kita merasa jenuh atau merasa foto landscape kita sudah lumayan, ada baiknya kita memberikan tantangan baru kepada diri kita untuk mempelajari jenis2 foto lainnya, misalkan portrait, human interest, jurnalistik dan lain-lain. Menciptakan tantangan adalah langkah awal dari kita mincintai fotografi.

Membuat Stok Foto
Jangan biarkan terbengkalai foto2 yang telah kita buat. Karena foto2 tersebut adalah kumpulan sejarah kita dalam hobby memotret.
Organize dengan baik foto2 tersebut, dan pilih media penyimpanan yang baik dan aman.

Apa keuntungan dari mengorganize foto2 kita?
- Kita akan bisa melihat kekurangan kita dari foto2 yang telah kita hasilkan, meskipun foto yang telah lewat terasa kurang jangan di delete.
- Mengorganize foto akan menjadi stok foto, yang siapa tahu nanti bisa dijual untuk kalender, iklan, lomba foto atau untuk menggali ide yang lebih kreatif lagi.

Tulisan ini saya tulis sebagai term of reference pada acara
Talk Show Adventure Photography by Garuda Citilink di Hotel Sultan 14 Aug 2010


Jendela, satu sudut unik di Bromo


Sunset kids, keceriaan di salah satu kampung di dekat pantai Senggigi, Lombok


Dont Cry, seorang anak yang menjaga adiknya semntara orang tuanya sedang bekerja di ladang. Potret di desa adat Genter di Lombok


Boen Tien, peranakan China Benteng, Tangerang generasi ke 3. Dia meneruskan usaha orang tuanya membuka toko es campur di Jl. Pasar Lama, Tangerang.


Papuma Sore #2, salah satu sudut pantai Tanjung Papuma, Jember, Jatim. Warna-warni batu dibantu dengan pencahayaan ambient langit, sesaat setelah matahari terbenam.

Welcome

Selamat datang di halaman blog saya.

Berawal ketika seorang teman bertanya tentang membuat blog, maka saya pun mencoba untuk membuatnya. Alhasil jadilah blog ini :D

Blog ini rencananya saya buat untuk mempelajari, mengkaji lebih dalam dan memahami tentang Fotografi. Isinya sudah tentu merupakan sharing hal-hal tentang dunia fotografi yang saya temui dan saya dapat sepanjang saya mempelajari-nya.

Atas niatan yang mudah-mudahan baik ini. Maka saya meminta kepada seluruh pembaca blog ini untuk memberikan sharing, saran dan keritik yang membangun, pastinya guna untuk kemajuan kita berasama.

Semoga jaya selalu Fotografi Indonesia.

Salam Jepret

Abramz